Nasihat dan inspirasi dari kalimat tersebut, pertama kali saya dapat di tahun 2000 dari salah satu mentor properti saya, dimana saat itu kondisi saya dalam keadaan bangkrut total, baik secara materi maupun secara mental.
Tetapi kalimat itu “Jangan Tunggu BELI PROPERTI, tapi BELI PROPERTI & TUNGGU!” dan penjelasan berikutnyalah yang akhirnya membuat saya terinspirasi dan bisa melihat secercah harapan agar bisa kembali meraih impian saya untuk meraih kebebasan waktu dan uang melalui investasi properti seperti saran mentor saya tersebut.
Saat ini, nasihat tersebut telah saya buktikan kebenarannya dan berhasil mengantar saya mewujudkan impian kebebasan waktu dan uang yang diimpikan oleh banyak orang. Dan sampai detik ini, nasihat tersebut selalu saya ingat dan praktekkan dalam perjalanan hidup dan bisnis untuk meraih impian impian lainnya.
Teman teman sekalian, sebenarnya apa maksud dari nasihat tersebut diatas? Mungkin ada sebagian dari Anda yang masih bingung atau belum terlalu jelas maksudnya, baiklah mari saya jelaskan di bawah ini.
Banyak orang yang dalam hidupnya tidak bisa menunggu untuk membelanjakan uang gaji, bonus, atau pembagian warisan sekalipun, tetapi malah ke hal hal yang sifatnya konsumtif, seperti beli gadget terbaru, beli mobil keluaran terbaru, berjalan-jalan dan shopping ke LN, dll.
Tetapi anehnya mereka bisa menunggu untuk membeli rumah, ruko, tanah, atau bentuk bentuk properti lainnya dengan berbagai macam alasan tentunya.
Padahal seperti kita semua sadari, barang barang yang sifatnya konsumtif seperti gadget elektronik, fashion, motor, mobil atau barang dan jasa konsumtif lainnya, nilainya selalu menurun dari hari ke hari, bahkan kita selalu bisa mendapatkan barang elektronik yang jauh lebih bagus dengan jumlah uang yang lebih sedikit beberapa waktu ke depan.
Tetapi hal sebaliknya yang terjadi di dunia properti, semakin hari semakin naik nilainya, mengapa bisa begitu?
Karena ada satu fakta dalam dunia properti yang tidak bisa dibantah, yaitu properti itu secara lokasi, semakin hari semakin langka, semakin sulit didapat, bukannya semakin banyak dan semakin mudah di dapat seperti barang barang yang sifatnya konsumtif.
Manusia yang membutuhkan properti untuk tempat tinggal, belajar, berbisnis, berkantor, bersosialisasi, berinvestasi, dll, semakin hari semakin bertambah banyak, tetapi suplai dari properti dengan lokasi yang ideal terbatas.
Sehingga, apabila semakin Anda tunggu pembelian properti ideal yang Anda inginkan, bukannya semakin murah harganya, malah semakin mahal, semakin tak terjangkau.
Jika saat ini misalnya Anda ingin membeli sebuah rumah di harga 1 Milyar, tetapi Anda hanya punya uang 300 juta saja, dan kemudian Anda berpikir, “ah lebih baik saya tunggu dulu untuk beli rumah, sampai uang saya cukup, saya akan berhemat dan menabung minimal setahun 100 juta, sehingga pada akhir tahun ke 7, saya akan bisa membeli rumah ini”.
Anda lakukan rencana Anda itu, kemudian di akhir tahun ke 7, Anda datang kembali ke kantor pemasaran perumahan yang ingin Anda beli, dan meminta pada sales atau marketingnya untuk menunjukkan rumah yang harganya 1 M.
Maka prediksi saya ada 3 hal yang akan terjadi saat itu, yang pertama si sales/marketing akan menunjukkan pada Anda sebuah rumah seharga 1 M dengan luas tanah dan bangunan yang mungkin hanya sepertiga atau seperempat dari rumah yang mau Anda beli 7 tahun sebelumnya.
Atau hal kedua yang bisa terjadi adalah, si sales/marketing menunjukkan rumah dengan luas tanah dan bangunan yang sama seperti Anda mau 7 tahun sebelumnya, tapi dengan harga yang sudah 2, 3 atau mungkin 4 kali lipatnya.
Atau kemungkinan yang ke tiga adalah Anda akan ditunjukkan rumah seharga 1 M, tetapi dengan lokasi yang sangat jauh, di pinggiran, yang jarak dari lokasi yang awalnya Anda inginkan bisa 3-4 jam perjalanan.
Jadi hampir bisa dipastikan kemampuan orang rata rata menabung akan kalah jauh dengan kecepatan kenaikan harga properti.
Kesimpulannya, jika Anda selalu menunggu untuk membeli properti, akhirnya malah nasib Anda akan berakhir seperti kebanyakan orang yang sampai akhir hidupnya tidak bisa memiliki rumah.
Sekarang tentunya Anda sudah bisa mengerti dengan jelas makna dari judul artikel ini “Jangan Tunggu BELI PROPERTI, tapi BELI PROPERTI & TUNGGU!” bukan?
Nah, alasan utama bagi sebagian besar orang yang selalu menunggu untuk membeli properti adalah bahwa uang yang mereka miliki tidak cukup, tabungan mereka belum cukup, atau tidak punya uang untuk uang muka, dan segudang alasan lainnya.
Sebenarnya, seperti yang juga saya jelaskan dalam buku pertama saya yang berjudul “PROPERTY CASH MACHINE – Langkah Cerdas Membangun Kekayaan Melalui Properti TANPA MODAL”, semua alasan alasan untuk menunggu pembelian properti itu hanyalah omong kosong, alasan atau mental blok itu hanya tepat bagi orang orang yang kurang kreatif dan kurang punya daya juang.
Terus gimana dong solusinya?
Sebelum saya memberi jawabannya, saya ingin bertanya terlebih dahulu pada Anda. Ketika suatu hari mobil Anda bannya kempes di tengah tengah areal persawahan, tentunya Anda harus mengganti dengan ban cadangan bukan?
Nah untuk bisa mengganti dengan ban cadangan, tentunya ban yang kempes harus di copot dulu, untuk mencopot ban tersebut, Anda tentunya harus mengangkat atau menaikkan bodi mobil Anda terlebih dahulu bukan?
Apakah Anda kuat mengangkat atau menaikkan bodi mobil Anda dengan kemampuan fisik Anda saja? Tentu tidak, nah apakah Anda akan menunggu dan berharap supaya berat bodi mobil Anda menjadi semakin ringan, semakin ringan, semakin ringan, terus kempes dan mengecil seperti balon, baru Anda akan mengangkat bodi mobil Anda?
Atau Anda latihan angkat beban, fitness dulu, dan menunggu sampai Anda punya kekuatan seperti Superman dan bisa mengangkat mobil itu untuk mengganti ban yang kempes? Hahaha… tentunya tidak seperti itu kan, Anda akan langsung mengangkatnya dengan menggunakan sebuah alat yang namanya “dongkrak” bukan?
Demikian pula dalam membeli sebuah rumah atau properti, jika saat ini harganya di luar kemampuan keuangan Anda, itu artinya saatnya Anda pergunakan dongkrak.
Nah apakah yang dimaksud dongkrak atau pengungkit disaat Anda melakukan pembelian sebuah properti yang nilainya di atas kemampuan Anda? Silakan ikuti ulasannya di artikel kelanjutannya….
Salam Sukses Berkelimpahan,
Joe Hartanto
Upgrade your wealth mindset with PCM E-Learning
No comments:
Post a Comment